Aku dan Masalah

Aku dan Masalah

Dalam menjalani kehidupan ada dua pilihan, ada pilihan yang dirasa benar dan ada juga cukup dirasa benar. Semua masalah yang ada pasti ada jalan keluarnya, sikaplah yang paling menentukan.

Aku dan Masalah

Aku dan Masalah

Entah apa yg salah
Entah apa yg jadi masalah
Aku tak tahu,,

Bagai dihantam palu,
Tertimpa reruntuhan batu,
Aku seperti terkubur.

Sunyi di dalam kamar,
Berbaring di lantai.
Entah esok masih ada atau cuma tanda tanya.

Lelah, aku tertidur
Ingin aku kembali ke waktu dulu.
Dimana masalah enggan
menghampiriku.
Dan dimana kawan - kawan pun tetap ada.

Namun kini,
Hanya aku dan masalah yang tersisa disini.



Karya : An-Nafi (NNR)
Baca selengkapnya
Ayah

Ayah

Ayah, sosok yang tak kenal lelah menuai padi demi anak-anak tercinta. Ayah, sosok yang tak kenal lelah menuntun anaknya dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi. Ayah, bisakah kami membalas jasamu yang tak terhitung ini?


Ayah


Ayah


Engkau yang telah mengerti hitam
dan merah jalan ini.
Dimatamu masih tersimpan
Selaksa peristiwa.
Benturan dan hempasan terpahat

Di keningmu, kau tampak tua dan lelah.
Bahumu yg dulu kekar,
Lebam terbakar matahari,
Kini kurus dan terbungkuk.

Namun semangatmu tak pernah pudar,
Menuai padi Demi secuil nasi untuk kami.

Ayah dalam hening sepi ini kurindu.
Meski hanya jasa yang bersemayam disini.
Biarkan aku merindukanmu.
Walau tak terucap, aku merasa kesepian.
Karna Semangatku tersimpan dalam Doamu.

Ayah aku berjanji
Akan selalu ku kirimkan Doa untukmu
Seperti Doa yg selalu kau panjatkan untukku.
Sesungguhnya aku belum cukup berbakti kepadamu.

Ayah aku mohon maaf,
Atas keluputanku.
Yang ku sengaja maupun tak sengaja.
Tolong sinari kami dengan sinarnya Surga
Dengan seiringnya Doa kami.

Ayah aku sangat mencintaimu.


Karya : An-Nafi (NNR)
Baca selengkapnya
Sajak Luka

Sajak Luka

Telah kuhabiskan semua, telah kubuang semua, telah kukorbankan semua. Apakah karena egoku? Atau nafsu diriku? Apa yang telah kudapat? Sajak penuh luka, itulah yang aku cari. 


Sajak Luka

Sajak Luka



Pada hawa pagi yang dinginnya menusuk
Membawaku mengekal dalam luka
Dalam sajak-sajak layu yang dimekarkan ingatan
Telah kuhabiskan berlembar-lembar kertas
Untuk menulis sajak luka

Angin kemudian meniupnya, hingga tiba dibawah kakimu
Pungut dan bacalah!
Agar kau tahu bagaimana pedih yang aku rasa
Tak ada yang kau tinggalkan disini

Selain luka yang mengekal dalam ingatan
Diantara pendar luka yang menganga
Mungkin ini sajak terakhir untukmu
Aku ingin sendiri
Di dinginkan oleh pagi

Dalam pelukan sajak yang tenang
Dan dalam malam yang sepi
Dimana aku menangisi
Doa-doa yang namamu selalu kusangkutkan
Namun Sang Kuasa tak mengizinkan

Karya : Tya Ricis
Baca selengkapnya
Kembalikan Hati Kepada Sang Pemilik Hati

Kembalikan Hati Kepada Sang Pemilik Hati

Biarkanlah, biarkanlah hatiku tersiksa. Biarkanlah, biarkanlah rasa ini tak senada. Biarkanlah, biarkanlah diri ini terdiam. Hanya untukku, dan untuk-Nya yang tahu. Rasaku ini kepadamu.


Kembalikan Hati Kepada Sang Pemilik Hati

Kembalikan Hati Kepada Sang Pemilik Hati



Biarkan...
Biarkan aku dengan-Nya saja yg tahu apa yg kurasa saat ini..

Biar ku tahan rasa sakit..
Biar ku telan rasa pahit..
Biar dada sesak menghimpit..
Biarkan jalan semakin sulit..

Tak mau mengadu, tak ingin orang lain tau.. 
Nyatanya sajak-sajak yg kucipta selama ini sia-sia..
Terbangun batinku pada sebuah kenyataan..
Kenyataan 'Hakekat Mencintai'..
Ku terbangun dalam pola pikir yang tak memakai hati..
Pola pikir yang hanya menuruti nafsu diri..
Aku lupa akan Hakekat Mencintai..
Aku yang trlalau mencintai makhluk-Nya..
Aku yang trlalu mengagumi indah parasnya..

Terus lupa.. 
Lupa untuk mencintai Maha Pencipta Segala-Nya..
Hingga Dia datangkan kecewa kepadaku.. 
Ini bukan Cobaan apalagi Ujian.. 
Melainkan teguran atas begitu Sayang-Nya Dia kepadaku..

Untuk sekarang, 
aku belum pantas mendapatkannya.. 
Aku hanya ingin memperbaiki diriku..
Memperbaiki hubunganku dengan-Nya, 
Menambah keromantisanku terhadap-Nya..
Sebab.. Aku percaya akan janji nyata-Nya..
Insan yg baik diperuntukkan untuk yg baik pula.. 
Dan aku percaya kepada waktu yg katanya 'akan indah pada waktunya'..
Bersabar lebih baik, daripada tergesa gesa, 
Yang akan membawa pada sebuah kenestapaan..

Dia Maha mendengarkan..
Segala keluh kesah perasaanku..
Tempatku pinta pertolongan..
Dan, 
Hanya Cinta Kasih dari-Nya sajalah yang Nyata dan Haqiqi



Karya : Tya Ricis
Baca selengkapnya
Dalam Diam Ku Mengenang

Dalam Diam Ku Mengenang

Dalam sunyi aku mengenang. Dalam sepi aku mengenang.  Dalam diam aku mengenang. Kisah-kisah indah diantara kita. Kisah-kisah lucu diantara kita? Dalam diam pun aku mengenang, apakah kau akan baik saja disana?

Dalam Diam Ku Mengenang

 

Dalam Diam Ku Mengenang



Gemerciknya hujan dipagi hari
Membuatku enggan beranjak dari kapalku
Mentaripun seperti enggan menampakkan rupanya
Menyinari alam semesta

Termenung dalam lamunanku
Mengingat sosok kau, yang entah dimana
Aku tak tau keberadaan kau
Apakah kau bahagia disana?
Apakah kau masih mengingatku?

Sedang aku disni masih selalu ingat tentang sosokmu
Sosok kau yang dulu...
Selalu menemani langkahku
Selalu mendengar celotehan dari mulutku
Selalu menghiburku kala kesedihan menyelimutiku

Tanpa ada lontaran kata yang menyakitkan hatiku
Tak sedikit orang bilang aku dan kau bak amplop dan perangko
Dimana ada amplop disitu ada perangko,
Dan dimana ada aku disitu pula ada kau disisiku

Hatiku gundah, menanyakan...
Apakah kau tak mau lagi dsisiku?
Berbagi hitam putihnya cerita kehidupan,
Apakah kau tak mau lagi menggegam tanganku?
Saling menguatkan antara kau dan aku,
Atau mungkin kau lebih memilih tuk pergi dan melupakan semua kenangan kita?

Aahh entah!
Segera aku terbangun dari lamunanku,
Hingga aku sadar...
Kita tak harus bersama
Aku punya impian,dan kau punya harapan
Yang impian dan harapan itu harus kita dapatkan

Lalu...
Apa yang harus aku lakukan?
Mendoakanmu?
Ya! Aku selalu mendoakanmu dalam sujudku
Semoga kebahagiaan selalu datang kepadamu
Kesuksesan selalu menyertaimu

Dan dengan terpaksa...
Ku doakan semga kau menemukan sahabat yg lebih dariku
Sahabat yang selalu mnyenangkan
Bukan sepertiku yang selalu membuatmu marah
Yang tak bisa datang disaat kau butuh

Sekarang aku hanya bisa mengenang kenangan tentang kita
Kadang tertawa karena ingat lucunya cerita
Tak jarang juga menangis karena aku terharu dan bangga punya sahabat sepertimu
Ingat..tak ada kata mantan diantara kita
Meski dipisahkan oleh jarak dan waktu

Aku dan kau tetap sahabat
Hingga takdir berkata
Apakah aku terlebih dahulu?
Atau kau?
Hanya Tuhanlah yang tahu



Karya : Zuhrufatul Askhiya
Baca selengkapnya
Annabell & Annabelle (Bagian 1)

Annabell & Annabelle (Bagian 1)

Annabell & Annabelle (Bagian 1)


Wanita anggun serta cantik itu pun berdiri, membantu pria gagah, tinggi, besar itu membawa nampan kue coklat yang juga besar hanya untuk gadis kecil kesayangan mereka.


"Ayo tiup lilinnya, Sayang!" ucap pria gagah seraya mendekatkan kue ke wajah gadis yang ternyata sedang berulang tahun ini.
"Baik!"


Satu tiupan, dua tiupan, tiga tiupan, namun lilin tak berujung padam. Sang gadis pun mendengus kesal, sebuah pikiran gemas teriup ke dalam otaknya. Bagaimana kalau dia tepuk saja lilin bandel ini hingga mati.

Gadis kecil menatap fokus lilin yang membentuk angka delapan seraya merentangkan tangannya lebar-lebar bersiap untuk menepuk lilin hingga benda bandel ini ma—


"Jangan begitu, Sayang." Cegah sang wanita anggun lembut.
Gadis kecil itu pun tak henti-hentinya memancungkan bibirnya. "Tapi lilin bandel ini tidak mau mati, Bu!"
"Hahaha!" sang pria gagah pun tertawa. "Bagiamana kalau kita tiup lilin ini bersama-sama?"
"Boleh, Yah!"


Sang gadis mengangguk senang, diikuti oleh senyuman setuju oleh wanita anggun. Pria gagah memberi isyarat untuk meniup lilin pada hitungan ke-5. Pada saat hitungan mundur mencapai angka satu, dengan bersemangat keluarga kecil itu meniup lilin bersama-sama.

"Yeeey!" gadis kecil berteriak senang.
"Benar kan apa kata Ayah?" 
"Benar Ya—" tiba-tiba gadis kecil tak bisa melanjutkan kalimatnya. "Uhuk! Uhuk!" tergantikan oleh suara batuk yang cukup parah.
"Sayang! Kamu tidak apa-apa sayang?" seru wanita anggun panik. "C-cepat ambilkan ramuan obat itu Henry!"

Dengan sigap pria gagah itu berdiri dan mengambil ramuan obat yang terletak di atas meja kecil, tepat di sebelah ranjang tidur gadis kecil. Gerakannya yang cepat, membuat jubah merah yang dikenakannya berkibar bagai bendera perang.

Sang Ayah lalu menuangkan ramuan berupa cairan dari dalam botol kaca putih tersebut ke sendok logam. Dengan perlahan, tangan pria gagah itu mendekat ke mulut anak gadis satu-satunya seraya mengucapkan.


"Buka mulutmu, Sayang."


Sang Ibu pun dengan penuh kelembutan memijat-mijat bagian leher anak semata wayangnya itu. Berusaha meredakkan batuknya yang tak kunjung berhenti.

Kelembutan seorang Ibu berhasil, batuk si gadis kecil mulai mereda. Kesempatan ini langsung digunakan Ayah untuk segera menyuapi ramuan obat  itu agar anaknya merasa baikan.


"Sudah baikan, Sayang?" seru Ayah dan Ibu bersamaan.
"Sudah tidak apa-apa kok. Ibu, Ayah." Sumringahnya lebar.
"Ingat kondisimu juga ya, Sayang." Nasihat sang Ibu,
"Sudahlah Trisha, Annabell kan sudah baikan." Ujar sang Ayah menenangkan istrinya. "Nah, Annabell. Kamu ingin hadiah ulang tahun apa untuk usiamu yang ke-delapan?"

Annabell tersenyum ceria. Saat ini adalah saat yang tepat untuk menceritakan permintaan yang sudah lama terpendam di hati gadis ceria berambut pirang itu.




Baca selengkapnya

Annabell & Annabelle

Dengan ini, saya sekalian sampaikan kalau Catatan Senja yang sebelumnya merambah ke dunia puisi, sekarang juga mencoba peruntungan di dunia tulis cerita. (Yeeeyyy)

Ya, cerita yang tentunya ditulis oleh saya (Bhima Yudha) juga dikarang oleh saya (Bhima Yudha) mengambil kehormatan untuk cerita yang pertama kali di post di sini. (Yeeeyyy)

Format cerita ini berbentuk cerbung atau cerita bersambung. Seperti sinetron, nantikan "episode" selanjutnya dari cerita ini di update-an yang akan mendatang. Mar sin leat an-drásta!


Annabell & Annabelle


Epilog :


Annabell dan Annabelle


Jika ada sesuatu yang indah di dunia ini, itulah dirinya. Jika ada sesuatu yang mempesona di dunia ini, itulah dirinya. Jika ada sesuatu yang cantik di dunia ini itulah dirinya.

Pujian - pujian itu setidaknya pernah selalu tertanam di hati gadis cantik yang kini tengah berbaring di ranjang megah; emas berkilau. Bak seorang dewi kecil yang baru terbangun oleh sinaran silau sang surya.

Dari sudut datangnya arah datangnya sinar silau nan lembut itu, berdirilah seorang wanita anggun tersenyum menghangatkan. Ia mengikat tirai yang selalu yang selalu menjadi hambatan untuk cahaya kemilau menyapa, lalu bergegas menghampiri gadis kecil yang menggemaskannya sedang meregangkan tangan - tangan mungilnya.


"Pagi Tuan Putri." Sapanya sembari duduk di atas ranjang gadis itu.
"Pagi, Ibu."


Wanita anggun itu pun terpaksa melupakan keanggunannya. Ia tahu, dirinya sama sekali tak tahan, tak dapat menahan melawan kemauan untuk mencubit pipi gadis kecil yang selalu merona itu.

Wanita anggun itu tertawa begitu pula dengan gadis berpipi merona itu. Jika sinaran mentari memiliki sebuah wajah, tentulah ia juga sangat bahagia melihat pemandangan yang menyentuh itu.

"Kamu memang selalu mempesona, Sayang." Pujinya selagi melepaskan cubitan gemasnya.
"Ibu selalu saja berkata begitu."

Dari sudut pandang pintu ruangan, diketuklah dengan lembut pintu yang tertutup. Bunyi ketukan menggema di seluruh ruangan dan takkan berhenti hingga seseorang mempersilahkannya masuk.


"Masuklah." Ucap wanita anggun.


Perlahan, perlahan dibukalah pintu kayu besar yang menghubungkan lorong dengan ruangan gadis kecil. Secara perlahan pun, sosok yang selama ini mengetuk - ngetuk pintu mulai terlihat. 

Seorang sosok tinggi besar; seorang pria gagah perlahan memasuki kamar gadis kecil yang mengejutkannya membawa senampan kue coklat yang nampak begitu lezat.


"Ayah!" seru gadis kecil bersemangat.
"Selamat ulang tahun, Sayang!" balas pria gagah itu dengan tersenyum lebar.




Baca selengkapnya

Rindu Seorang Penyemangat

Sejuknya pagi, bukanlah sejuknya kebahagiaan. Indahnya senja, bukanlah indahnya ketentraman. Dinginnya malam, tak lebih dingin akan hatiku. Kurindukan hangatnya kebahagiaan, kurindukan hangatnya ketentraman. Kurindukan dirimu, seseorang yang menghangatkan hatiku.

Rindu Seorang Penyemangat

Rindu Seorang Penyemangat



Dering alarm di sepertiga malam
Membangunkanku dari tidur lelapku
Lalu terbesit keinginan dibenakku
Tuk sujud di hadapan Tuhanku

Heningnya malam itu membuatku semakin khusyu'
Hingga terdengar jelas isak tangisku
Lalu...
apa yg ku pinta dalam sujudku? 
Apa yang membuat air mata ini mengalir di pipiku?

Hidupku bak mulut tanpa enzim
Yang tak mungkin bisa bekerja dengan sempurna
Bak malam tanpa bintang
Yang tak mungkin bersinar dengan indah

Setelah mulut ini berbincang
Namun tak didengar
Setelah jemariku terus menari
Namun tak terbalas

Lalu..
Apa yang harus aku lakukan?
Merubah sikap dan kelakuanku?
Atau..
Aku akhiri saja kehidupanku?
Karena tak ada gunanya jika aku hidup tanpa seseorang disisiku

Namun..
Aku terus berfikir
Masih banyak cita - cita dan harapan
Yang belum ku dapat
Masih banyak orang disekitar
Yang harus aku bahagiakan

Hingga akhirnya aku sadar
Masih banyak kawan yg membuatku tersenyum
Yang membuatku tertawa lepas tanpa batas
Dan dengan merekalah aku bahagia
Dan dalam bahagiaku..
Aku terus meminta padaMu
Kirimkan pilihanMu tuk jadi penyemangatku
Tuk jadi pendengar keluh kesahku
Tuk mengerti smua keadaanku

Karna sesungguhnya aku rindu,
Ya.. Rindu!
Aku rindu seorang penyemangat,
Aku rindu seorang sahabat

Karya : Zuhrufatul Askhiya
Baca selengkapnya
Rinduku Padamu Ya Rasulallah

Rinduku Padamu Ya Rasulallah

Malamku, kupuji namamu. Pagiku, kusanjung namamu. Senjaku, ku memuliakan namamu. Namun, biarkanlah dihari tepat kelahiranmu ini kucurahkan semuanya, semua kerinduanku kepadamu Ya Rasulallah. 


Rinduku Padamu Ya Rasulallah

Rinduku Padamu Ya Rasulallah


Waktu demi waktu silih berganti
Berganti begitu cepatnya
Jasa dan sumbangsihmu tetap ada
Sampai detik ini masih melekat
Kuat dihatiku

Hari ini hari kelahiranmu
Walaupun ku tak pernah bertemu
Tak pernah melihat kau berdakwah
Namun Pengorbananmu begitu nyata
Pengorbanan untuk semua umat manusia
Membuang semua perbedaan yang ada

Ya Rasulullah,
Bergetar hatiku, ketika mendengar namamu
Ingin selalu jumpa dengan dirimu
Selalu rindu akan sosok Agungmu
Rindu akan kesederhanaanmu
Kesabaranmu, suri tauladanmu
Rindu akan semua
Semua kasih sayang yang kau berikan kepada umatmu,

Ya Rasullullah,
Engkaulah sosok penunjuk jalan ku
Jalan yang kau tuntun untuk bisa bertemu denganmu dan Tuhan
Diakhirat nanti
Engkaulah penerang kehidupanku
Membedakan antara Hak dan Bathil
Syafaatmu menjadi harapan semua umatmu

Ya Rasullullah,
Betapa Suci Akhlakmu
Karna Al Qur'an cerminan cahaya akhlakmu
Hadirkan semua cinta dan kasih sayangmu
Dalam setiap sujud dan ruku' ku
Semoga sampai semua rinduku ini
Padamu Ya Rasullullah



Karya : Mushanif Ramdany
Baca selengkapnya
  Kasih Sayang Bunda

Kasih Sayang Bunda

Tak ada kasih sayang yang abadi selain kasih seorang bunda.Berlaku dan tanpa putus sepanjang massa
. Kasihilah dia seperti engkau mengasihi tuhunmu, karena ridhaNya lah Kamu mendapat ridha Tuhan.

 Kasih Sayang Bunda

Kasih Sayang Bunda





Malaikat penyempurna hidupku
Karnamu aku mampu bernafas
Dari kasihmu Aku dapat tumbuh
Dengan iringan doamu, aku merasa sempurna,

Tak ada syair seindah doamu,
Bunda,
Hanya kalimat kotor, dan tangisan nakal
Yang dapat aku beri
Dobrakan pintu yang mampu aku lakukan
Tatapan benci yang mampu aku balaskan

Butanya aku yang tak bisa melihat kasihmu
Bodohnya aku yang tak mampu, menyadari ketulusanmu,
Seraya menangis kutatap wajahmu
Maafkan aku bunda
Kan kuhapus goresan luka itu
LOVE YOU. . .


Karya : Yulia Resti
Baca selengkapnya
Persembahanku Untuk Ibu

Persembahanku Untuk Ibu


Ibu, Sosok yang tak pernah mengenal lelah dalam membimbing anaknya. Segala hal yang kita lakukan di dunia ini untuk Ibu, tak akan pernah bisa membalas semua kebaikan Ibu. Akan tetapi, bisakah kita membuatnya tersenyum, walau hanya sebentar? 


Persembahan Untuk Ibu
 

Persembahanku Untuk Ibu


Dalam kesunyian sang rembulan malam . .
Dalam gemerlap bintang berbinar terang . .

Ku hanya ingin bersenandung dengan masa kecil dulu . .
Membawa jiwaku pergi ke dunia lain, 
Bak berada pada negeri dongeng yg indah penuh ilusi . .
Tempat yang jauh dari hiruk pikuk suara manusia yg sedang berjuang demi kesempurnaan duniawi..

Dan disana aku mulai bermimpi . .
Di atas bumi ini aku berpijak, aku teringat akan masa kecilku dulu.
Dilahirkan dari rahim wanita yg sungguh, takkan pernah bisa didefinisikan kemuliaannya, wanita yg sudah Allah janjikan Syurga sebagai balasnya.

Kau membuang semua nyerimu untuk senyumku, untuk tawaku dan untuk bahagiaku itulah caramu mencintaiku.. Kau hanya ingin melihatku bahagia. 

Dialah; yang biasa kupanggil 'Ibu' Bidadari Dunia yg Allah kirimkan untukku . .

Namun kini,
Apa yang telah aku berikan padamu?
Aku belum bisa membuatmu bahagia
Aku belum bisa membuatmu tersenyum
Mungkin hanya hal pahit
Yang sering kuberikan padamu

Ibu.. Tak bosan-bosannya ku ucapkan terimakasih untukmu, tak jenuh - jenuhnya ku ungkapkan bahwa aku mengagumi dan aku sangat menyayangimu ❤

Ku akan berusaha sepenuhnya membaktikan diriku menghormatimu . .
Kini hanya mampu mengabadikanmu dalam syahdunya rasa, memunajatkan harapan 'terindah' untukmu dengan doa yg kulangitkan setiap harinya . .

Hanya sepucuk puisi ini yang ku hadiahkan untukmu, apalah diriku tanpamu Ibu . .
Ya Allah.. terimalah keikhklasanku . .

Untuk menyayangi
Insan yang mulia ini


Karya : Tya Ricis
Baca selengkapnya
Jalan Terbaik

Jalan Terbaik

Semua tak ada yang abadi. Begitu juga dirimu, aku tahu. Sesuatu yang paling kutakutkan, sesuatu yang selalu kukhawatirkan. Menunggu dirimu, pelan namun pasti, akan menghilang dari pandanganku.


 Jalan Terbaik

Jalan Terbaik


Engkaulah pelipur laraku,
Penyejuk hatiku,
Tempat pelarianku.

Tanpamu seperti aku enggan untuk bernafas,
Jantungku enggan untuk berdetak,
Saat aku termenung dalam lukaku, kaulah sandaranku.

Berawal dari yang tidak tau, 
tak mengenal, dan tidak peduli,
Menjadi suatu perasaan hangat dihati.

Ya Tuhan, apa ini? 
Dia yang dulu ada, sekarang entah kemana jejaknya,
Dia yang dulu hadir, sekarang menghilang entah kemana arahnya.  

Berarti hati menatapmu pergi,
Karena aku tau dan selalu tau, 
Kau disana pun memiliki rindu sepertiku,

Aku akan merelakan lara ini ,
Semata - mata hanya untuk kebaikanmu . .



Karya : Yulia Resti
Baca selengkapnya

Sebentar Lagi

Waktu berlalu begitu cepat, meninggalkan bekas yang terus menghinggap. Apakah kau tahu kawan? Semuanya akan berakhir? ya pasti kau tahu itu. Semua pilu itu, kesedihanmu, canda tawamu akan terkenang abadi.
Sebentar Lagi 

Sebentar Lagi


Aku tak bisa dan mungkin takkan sanggup 
Mengusapkan penaku disecarik kertas putih ini 
dengan cerita klasik kita.
Bahkan dengan satu diary book pun takkan cukup
TAK AKAN cukup untuk melukiskan semuanya.. 
Kisah, kasih, sedih, canda, tawa, dan bahagia yg tercipta dgn alaminya..

Takkan pernah dan tak ada yang dapat menggantikan
Warna warni kisah klasik nan indah ini,
Dengan satu truk yg berisikan emas, berlian sekalipun! 
Ia takkan pernah terganti!
Dan takkan pernah bisa!
Dadaku sesak, tersadar akan sebuah kesimpulan

Keran air mataku dengan tak sadarnya mengucur deras.
Kembali otakku melihat ke ruang kenangan kita, 
Banyak tersimpan kisah mahal yg begitu indah nan romantis.
Ada kalanya kita berselisih
Tpi lebih banyak berbagi kasih
Ada kalanya kita egois
Tapi lebih banyak saling mengerti
Ada kalanya kita tak sejalan
Tapi lebih banyak kita bergandengan tangan..

Jarum jam adalah saksi
Berapa waktu yang telah terlalui
Bulan dan langit malam adalah kawan
Saat dera kesibukan menjemput masa depan..
Semua menjadi kesaksian
Betapa berartinya seorang kawan

Namun.. Apalah daya..
Perpisahan sudah diambang mata 
Berputar begitu cepat,
Aku merasakan cepatnya waktu indah bersama kalian berlalu..
Seperti hal nya urat nadi yg terengah - engah 

Kubawa lari menghadapi kenyataan yg 'sebentar lagi' kita akan berjalan masing-masing..
'SEBENTAR LAGI'
ya, dua kata singkat yg mengajarkan kita untuk menabahkan hati.
Semoga... 
Semoga ku dan semoga mu sama sama terbang ke langit Nya
Nyata dengan indah di Bumi kita kelak..


Karya : TyaRicis
Baca selengkapnya
Apa Yang Kutakutkan

Apa Yang Kutakutkan

Aku hanya ingin kau tahu, temanku. Apa yang aku takutkan selama ini, bukanlah suatu yang kau takutkan selama ini. Aku ingin kau tahu, temanku. Akan sebuah jawaban tentang sebuah plihan yang aku berikan untukmu.

Apa Yang Kutakutkan


Apa yang Kutakutkan

Apa yang kutakutkan
Sebenarnya bukan apa yang kau takutkan
Jika hari ini berakhir begitu saja
Akankah untuk sekalipun,
Kau melihat diriku untuk satu kali saja?

Lihatlah apa yang tersisa disini?
Di sebuah ilusi maha karya ilahi
Apa yang kau cari?
Selama ini?
Sebuah hirarki yang suci?

Jika kau bertanya padaku
Meskipun aku tahu ini hanya harapan palsuku
"Tentang apa semua ini?"
"Tentang apakah hidupku ini?"

Degan senang hati, temanku
Ataupun dengan dengan berat hati, temanku
Akan kujawab semua itu
Dengan sebuah pilihanku

Jika hari ini dunia berakhir
Tepat di depan kita pesta terakhir
Tepat di atas kita bulan tersingkir

Akankah kau mengajakku,
Menari di pesta itu?
Ataukah,
Menyaksikan bulan yang terbelah itu?

Karena apa yang ku takutkan
Sebenarnya bukan apa yang kau takutkan

Karya : K.D.S. (Bhima Yudha)
Baca selengkapnya

Tak Seperti Dulu

Aku duduk sila memandang langit senja, sungguh begitu Indah. Muncul pertanyaan yang ada dalam benak ku. Kenapa saat Indah seperti ini hanya bertahan sesaat? Aku berdiri dan termenung memandang langit sejenak untuk memikirkannya.

sumber : pulpypics.com


Tak Seperti Dulu



Beri aku sedikit waktu
Waktu untuk memperbaiki semuanya
Jauh di hati anganku semula
Kembali ke masa-masa itu
Menjadi kebanggaanmu

Aku tau aku tak sempurna
Semua cipta sang Kuasa
Susah senang ku lewati
Nestapa derita ku jalani
Ombak tinggi kuterjang dengan keras

Semua itu,
Semua itu. . Alasan kenapa aku tetap kuat
Senyum ikhlasku
Candaku
Kau menuntut itu lagi?
Egoisnya dirimu
Sedangkan aku selalu diam

Maafkan aku
Sepertinya tidak ada cara untuk itu
Cara untuk menjadi diriku yang dulu
Dimana kau menuntut itu

Tetapi terimalah apa adanya aku
Seperti masa-masa itu
Ada kalanya semua berubah
Mungkin menjadi lebih baik atau sebaliknya
Jangan kau tuntut aku lagi
Sedangkan kau tak ku risaukan
Menuntut diriku
Selalu saja kau bilang
Tak Seperti Dulu



Karya : Mushanif Ramdany

Baca selengkapnya

Jenuh

Gemericik hujan, dinginnya malam melambangkan kegundahanku. Malam yang sunyi, malam yang menjadi tanda akan diriku. Diriku yang sekarang ini merasa jenuh.

Jenuh


Rasa apakah ini?
Begitu hampa, mati rasa !!!
Kukepal jari tanganku
Merasakan semuanya
Seakan menjelaskan akan rasa ini

Sunyinya malam, heningnya kalbu ini
sudah cukup jelas bagiku
Jelas untuk menjawab keraguanku
Keraguan akan rasa ini
Jelas menerka semua pertanyaanku
Pertanyaan tentang rasa ini

Kuharap hujan menjadi penjelasku
Penjelas apa yang kurasakan
Kuharap gelapnya malam mejadi penerangku
Penerang akan apa yang kurasakan

Apakah ini rasanya jenuh?
Siapa saja disana
Cobalah. . .Cobalah . ..
Cobalah jelaskan, tentang kejenuhanku
Kejenuhan yang kian merasuk
Setiap inchi diriku

Hiburlah diriku, dari kejenuhanku
Sapalah aku
Ijinkanlah aku mendengarkanmu
Membebaskan semua itu
Hilang lenyap bersama angin malam


Karya : Mushanif Ramdany
Baca selengkapnya
Waktu Berlalu

Waktu Berlalu

Di kala senja, sesosok figur hanya melamun gundah. Di kala senja, sesosok figur hanya kesal tak berguna. Di kala senja, sesosok figur itu hanya bisa mengumpat menyesali apa saja yang telah diperbuatnya.

Waktu Berlalu

Waktu Berlalu

Detik...
Kutatap langit
Kubayangkan sebuah kota di sana
Apakah dia indah?

Menit... 
Kutatap samudra
Kubayangkan sebuah peradaban di sana
Apakah dia runtuh?

Jam...
Kutatap cermin
Kubayangkan sebuah bintang disana
Apakah dia bahagia?

Hari...
Kutatap seseorang
Kubayangkan diriku disana
Apakah itu menyedihkan?

Minggu...
Aku menangis
Kubayangkan kegelapan mengitariku
Apakah aku seorang yang gagal?

Tahun
Kutatap semua dari tingginya sebuah horison langit
Penyesalan yang terus membakarku
Payah, terombang - ambing, seorang pecundang
Mati pun tak menyelesaikan semuanya

Karya : K.D.S. (Bhima Yudha)

Baca selengkapnya

Puisi Kecil untuk Ibu

Sinar senja datang menembus jendela, sinar ini membawaku pada Masa-masa itu. Ya Masa itu, aku ingat akan masa itu. Masa dimana aku pertama kali melihat indahnya dunia, indahnya sang senja. Terimakasih Ibu ..


Puisi Kecil untuk Ibu
Sumber : Suaramerdeka.com

 Puisi Kecil untuk Ibu


Sembilan bulan aku dalam kandunganmu
Dalam suka... dalam duka
Kau jaga aku dalam ketulusan
Meski...
Lelah menghiasi langkahmu
Kadang sakit menggerogoti ragamu
Tapi tetap ibu setia menjagaku

Ibu...
Ketika aku lahir
Kau pertaruhkan hidup dan matimu
Demi aku..
Anakmu hadir di bumu

Hari demi hari
Kau rawat aku dengan penuh kasih
Kau bawa aku ke dunia nyata
Kala itu...
Aku tidak tahu apa-apa
Umpama kertas putih tanpa arti

Kau benahi kami
Kau isi kami dengan ilmu
Dengan etika. . .
Dengan keindahan
Kau ajari kami mana yang baik . .
Mana yang jelek
Mana yang Hak . . . Mana yang bathil
Kau mengajari kami mengeja huruf
Alif...ba...ta...tsa
Kau merangkai doa-doa suci untuk kami

Ibu.. .
Kini usiaku 17 tahun
Telah banyak kehidupan dan doa-doa
Tulus Ibu berikan kepadaku
Untuk masa depanku

Namun hingga kini
Aku belum mampu membahagiakanmu
membalas jasa-jasamu

Bahkan . . .
Tingkah polahku
Membuat Ibi kecewa . . .
Menangis dalam hati
Meski begitu. .
Senyum sungging menghias wajahmu

IBU . . .
Kau adalah mentari hatiku
Cahaya langkahku
Ibu.. .
Engkau bumi berpijakku
Ibu. . .
Aku sayang Ibu




Karya : Mushanif Ramdany
Baca selengkapnya

Ini Adalah Tips Agar Anda Disukai Banyak Orang

Selamat mencoblos ya sahabat senja, semoga siapa saja yang sahabat pilih termasuk golongan kedalam pemimpin yang amanah. Aamiin. Sesuai dengan judul yang ada kami akan membagikan tips agar bisa membuat Anda disukai banyak orang dengan sekejap. Pasti kalian ingin kan disukai oleh banyak orang? Pastinyaa, karena dengan disukai banyak orang otomatis Anda dicap sebagai orang yang baik. Setiap orang mempunyai cara masing-masing untuk membuat orang disekitarnya tertarik dengannya, ada yang sifatnya humoris, diam tapi cool ( macam saya), tebar pesona, dan lain-lain. Yang berarti Anda harus membuat kesan terbaik saat pertama kali Anda bertemu, mari baca langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk membuat orang suka dengan Anda dalam waktu singkat :
Ini Adalah Tips Agar Anda Disukai Banyak Orang
sumber : merdeka.com

Selalu Melakukan Kontak Mata


Memberikan kesan pertama dengan selalu melakukan kontak mata pada lawan bicara merupakan langkah yang perlu anda lakukan pada tips ini. Dengan melakukan kontak mata biarkanlah lawan bicara Anda menangkap aura positif yang ada pada mata Anda. Tetapi jangan terlalu sering melakukannya, bisa saja orang yang sedang berkontak mata dengan Anda akan mengira bahwa dia merasa terintimidasi dengan perlakuan yang Anda lakukan.

Tersenyum


Lalu tips selanjutnya adalah tersenyum. Dalam hadist ada yang meriwayatkan bahwa senyum adalah ibadah, dengan senyum secara tidak sadar Anda sudah membagi kebahagiaan kepada setiap orang yang Anda temui. Pada penelitian yang sudah teruji bahwa dengan tersenyum ketika Anda bertemu dengan seseorang, akan membawa kebahagiaan yang membuat mereka mengingat Anda.


Menyapa dan Berjabat Tangan


Pada setiap kali anda bertemu seseorang apakah Anda menyapannya terlebih dahulu? Mengucapkan kata halo, hai, apa kabar , assalamu'alaikum dan sebagainya adalah tips ketiga dari catatansenja. Dalam pengucapan kata sapaan tersebut Anda harus senang dalam melakukannya dan Berjabat tangan dengan orang yang Anda temui akan menumbuhkan rasa saling percaya dan umumnya akan menciptakan kesan positif.

Menjadi Orang yang Terbuka


Dan yang menjadi penutup tips kali ini yaitu jadilah orang yang terbuka. Menjadi orang yang terbuka sangat efektif membuat orang menyukai Anda, dengan sikap keterbukaan dapat menimbulkan rasa saling percaya dan semakin mempererat hubungan pertemanan. Menurut Boothman orang terbuka dalam diri dan sifat yaitu orang yang tegak atau tidak membungkuk, tidak menutup bagian depan tubuh dengan tangan atau lengan dan jika Anda sedang mengenakan jaket, maka lepaskan jaket itu.


Sekian tips dari kami agar Anda disukai banyak orang dari catatansenja, Apakah Anda siap untuk membuat orang lain Menyukai Anda? Let's do it !!!




Baca selengkapnya

Maafkan Aku

Dikala waktu senja itu, kutulis semua penyesalanku di dalam hati. Dikala waktu senja itu, hanyalah Sang Surya yang mengucapkan selamat tinggal padaku. Dikala waktu senja itu, aku hanya ingin, ingin perasaanku dapat sampai di pelukan dinginmu.

Maafkan Aku

Maafkan Aku


Aku tertunduk lesu
Rindangan pohon rimbun di kala kita bertemu
Kubayangkan dirimu,
Aku hanya membayangkan dirimu

Kupandang awan hitam
Aku hanya memandang awan hitam
Apakah,
Apakah aku telah kehilangan semuanya?

Linangan air mata,
Dengan senang hati menghibur hatiku
Atas semua mimpi burukku
Yang ingin menghancurkan diriku

Tegar, aku ingin tetap tegar
Aku katakan pada dunia
Aku bisa menenggelamkan rasa itu
Kusadari, akhirnya aku menyadari

Aku hanyalah melarikan diri


Namun kau disana
Menghantam mereka semua untukku
Menanggung rasa sakit untukku
Tak satu sesalpun kau tinggalkan

Aku menangis
Aku hanya menangis
Aku takut akan senyuman tulus itu

Aku menangis
Aku hanya menangis
Aku takut semua terenggut dari dalam dirimu

Aku menangis
Aku hanya menangis
Aku bahagia akan hati tulusmu itu

Maaf,
Saat kau menderita
Hanya inilah yang berani kuucapkan

Maafkan aku,
Aku tahu ucapan ini sudah terlambat

Maafkan aku,
Bisakah kau bertarung untukku satu kali lagi?

Maafkan aku,
Melawan ego dan menghancurka ketidaktahuan diriku

Maafkan aku,
Aku menangis, memelukmu
Tubuh kakumu

Maafkan aku...

Karya : K.D.S. (Bhima Yudha)
  
Baca selengkapnya

Gadis Dari Negeri Seberang

Senja pun tiba , saatnya pulang. Saat-saat dimana ayam tak lagi berkokok, saat dimana langit menampakan aura keindahannya sungguh indah kebesaran tuhan, seperti gadis di Negri Seberang sana. Di negeri para perantauan.

Gadis Dari Negeri Seberang
rianaalkurdi.wordpress.com

 

 

Gadis Dari Negeri Seberang


Siapa namamu?
tak sanggup aku berkata itu
tak sanggup jua untuk meminta
sungguh kaku bibir ini

Tiba tiba terkenang masa-masa itu
Ketika kita baru saja bertemu
Wajahmu cantik, begitulah semestinya
Senyumanmu menyejukanku
Menyejukan setiap bagian dari diriku
Sorot matamu tak kunjung hilang dari mataku

Sungguh indah kebesaran tuhan
Menciptakan makhluk tiada cacat
Bak langit di kala senja
auramu begitu nyata

Wahai gadis dari negeri seberang
Apakah kamu tahu?
Apakah kamu sudah tahu?
Betapa indah dirimu
sepertinya begitu
Nampak jelas padamu, disetiap hias wajahmu


Karya : Mushanif Ramdany




Baca selengkapnya

Sumbangsihku Nyata

Disaat Senja telah usai, masih ada karya yang dapat dipersembahkan. Dengan gelapnya malam, tak jadi penghalang untuk berkarya dengan terang.

Sumbangsihku Nyata
sumber : a6smile.com

 Sumbangsihku Nyata


Apakah semua usahaku tak senyata apa yang kau pikirkan ?
Apakah semua yang aku sembahkan terlampau sia-sia dimatamu?
Apakah sumbangsihku ini tak begitu nyata?
Kau tak tahu aku, tak tahu bagaimana aku berjuang
tak tahu kapan aku lelah

Perjuanganku, Persembahanku, Sumbangsihku
Apakah Perjuanganku tak cukup berat?
Apakah Persembahanku kurang lengkap?
Sumbangsihku??
Dimana kau bisa menerima itu?

Nyata? Sumbangsihku?
Begitu aku tanyakan
Ya, akhirnya kau sadar
Sumbangsihku Nyata 


Karya : Mushanif Ramdany
Baca selengkapnya