Penantian Kelam

Ketika semuanya berakhir dengan datangnya langit orange sang senja tidak ada yang seharusnya aku takutkan, begitu pula dengan penantian yang kian hari kian berkarat tak ada kepastian. Berbisik kepada langit bahwa tidak seharusnya aku hiraukan tetapi apa daya aku takut akan penantian kelam..

Penantian Kelam

Penantian Kelam


Seuntai harapan aku limpahkan dipundakmu
Begitu pula dengan angan
Mereka akan membawamu pergi menjauh
Tak ku duga aku ikhlaskan itu
Kurasa...

Bergegaslah akan amanahku
Ambil langkah besarmu bukan egomu
Resapi harapan bersama anganku
Semangatmu tanda bukti keseriusan dan tekadmu
Kurasa..

Sia sia...
Lagi-lagi kau hiraukan itu
Memang aku tak pantas berharap kepadamu
Betapa entengnya keputusanku
Seakan di dunia, kau selayaknya yang paling pantas menerima itu

Egomu menang? Apakah kau bangga? Selayaknya begitu,,
Namun beban harapanku masih ada di pundakmu
Senangkah..? atau Merugikah..?
Berdosa memang tak ada kata yang lebih pantas dari itu
Sekarang kau bebas tapi tetap terikat

Seluruh waktuku, harapanku, anganku memang lepas darimu
Tapi tak kusangka betapa keparatnya kau
Masih tega membiarkan itu tersimpan di benakku
Setidaknya jangan biarkan aku menunggumu sepi dengan harapanku
Dimana akhirnya menjadi sebuah penantian kelam..


Karya : Mushanif Ramdany,
Purwokerto
Baca selengkapnya

Bagaimana si Mengatur Waktu untuk Menulis ?

"ah aku ngga ada waktu buat nulis hari ini, mungkin esok". Ungkapan klasik yang paling sering kita dengar dari orang yang belum pernah mendapatkan kenikmatan dari kegiatan menulis. Tentu sangat berbeda dengan golongan penulis yang sudah pintar mengatur waktunya dengan baik, sesibuk apapun mereka maka setiap ada waktu luang mereka akan sigap memanfaatkan celah tersebut untuk menulis. Kita mempunyai waktu 24 jam setiap harinya, entah untuk tidur, makan, atau bekerja.

Masa si kita ngga bisa melungkan setidaknya beberapa menit untuk menulis 1 kalimat saja atau paragraf setiap harinya? Seolah olah kita menghindar dari aktivitas yang kita sukai/ hobi kita. Jika mereka penulis dengan aktivitas menulisnya di karenakan hobi dan passion saja, mungkin setiap hari tidak akan konsisten ia menulis. Beda dengan mereka yang menganggap menulis adalah suatu kewajiban, mulai dari hal yang kecil saja seperti menulis di buku harian. Okey kalau kita memang super banget sibuk ngga bisa meluangkan waktu kita dari pagi hari sampai sore waktu 10 menit saja karena jeda waktu antara kegiatan satu dan lainnya hanya 3-5 menit, terus habis itu malam ngapain?


Kembali ke topik nih sobat Catsa, bagaimana si mengatur waktu kita biar konsisten menulis setiap harinya ?.. Terlebih dahulu kita tanyakan dulu kepada diri kita sendiri, bahwa alasan apa yang paling masuk akal dapat kita jadi pedoman/acuan untuk menulis?. Jika kita sudah dapat menjawab dengan mantap, maka selamat Anda sudah dapat dikategorikan sebagai seorang penulis. Arti dari seorang penulis menurut mimin itu mau menggali potensi dan misteri dari gagasan atau ide yang kita punya sehingga apabila di baca akan mengandung makna dan juga mewakili perasaan kita. Lantas setelah kita sudah mendapat gelar penulis,selanjutnya bagaimana kita mempertanggungjawabkan gelar itu? Tidak lain dan tidak bukan adalah menulis secara teratur setiap harinya..

Bagaimana si Mengatur Waktu untuk Menulis ?

Bagaimana si agar kita bisa teratur menulis? Nah maka time management menjadi penting disini, sobat bisa terapkan beberapa tips ini supaya tidak ada satu haripun tanpa menulis :

Buat Jadwal Kegiatan Sehari - hari

Cara yang paling efektif untuk seseorang dapat mengatur waktunya sedemikian rupa agar kegiatan - kegiatan yang terencana dapat direalisasikan. Cara ini paling sering kita lakukan agar tidak adanya dismiss antar kegiatan satu dan lainnya juga sebagai pengingat kita akan kegiatan yang seharusnya kita lakukan pada saat saat tertentu. Pilihlah waktu untuk menulis yang sekiranya tidak memberatkan, kalau perlu usahakan jangan menjadwalkan kegiatan menulis setelah olahraga atau pekerjaan berat agar tidak ada rasa malas untuk menulis, jadi kita akan lebih enjoy dan relax saat menulis nantinya.

Mempunyai Komitment Kuat

Perlu sobat catat bahwa menulis itu membutuhkan komitment, bukan hanya niat saja. Ketika sobat dihadapkan dengan pekerjaan dan beribu deadline yang harus dikerjakan, maka niat untuk menulis itu hilang tetapi beda dengan orang yang berkomitment kuat untuk segera menyisihkan 10 - 15 menit saja untuk menulis di tengah-tengah kesibukannya, niat itu penting tetapi juga harus di iringi dengan komitment jadi dapat berimbang. Tidak boleh hanya satu seperti komitment saja, niat tidak ada. Jawab tiga pertanyaan berikut ini tetapi lewat hati saja kalau perlu di tulis si hehe.. Apakah Anda serius ingin menjadi penulis sukses? Lebih pentingkah menulis atau kegiatan padat Anda lainnya? Jika menulis itu penting mengapa Anda tidak pernah mau menyediakan waktu khusus untuk menulis? Sementara kegiatan padat lainnya Anda bersedia melakukannya? (Jonru:2009)

Jiwa yang Ikhlas itu Perlu 

Komitment sudah, jadwal sudah bikin, pertanyaan dari si Jonru udah aku jawab 3 lembar terus apalagi?  Ketika kamu sudah dapat mengatur waktu untuk menulis dan ternyata kamu berhasil menerapkannya, sekarang yang tidak kalah penting adalah tumbuhkan jiwa ikhlas kamu untuk menulis. Jika memang dari awal niat sobat untuk menulis itu sudah ikhlas dalam hari, mengatur waktu untuk menulis akan terasa mudah sama saja kita yang beragama Islam menjalankan shalat 5 waktu, jika kita melaksanakannya dengan ridho dan ikhlas karena Allah maka akan terasa enteng bahkan akan menimbulkan kepuasan sendiri di hati kita, karena sudah melaksanakan kewajiban kita sebagai umat Islam. Dengan demikian apabila kita ikhlas Insha Allah dimudahkan dalam menulis dan juga dapat memetik hasilnya kelak di kemudian hari.
Baca selengkapnya

Tips Membuat Cerita Ala Admin CatSa

Oke, cukup dulu untuk puisi-puisi bapernya. Kali ini gue akan ngasih tahu nih, tips-tips ala gue sendiri gimana caranya membuat cerita dan saat ngerjain nggak berakhir di tengah jalan gara-gara males atau bosen. Ya, gue sendiri sudah cukup lama sih nulis-nulis cerita gitu, tapi nggak pernah gue share di sini, sorry yee. Langsung aja nih, syukur-syukur pas selese mbaca ini elo-elo semua pada termotivasi buat nuangin ide-ide lo dalam bentuk cerita ala lo sendiri.

 Tips Membuat Cerita

Wajib Kenal Sama Diri Sendiri


Belum kenal? Kenalan dulu sanah! Nggak, maksudnya kudu ngerti diri lo sukanya cerita yang gimana. Dari genre mungkin, bisa aja lo lebih suka fantasi, atau mungkin ada yang romansa, atau juga ada yang lebih suka drama. Gue yang lebih suka fantasi, pernah pengalaman dulu coba-coba nulis cerita drama sebagai genre utama (lagi nyari jati diri), dan hasilnya bisa ditebak, berhenti walau baru bentar nulisnya. 

Cari Ide

Ya iyalah, tanpa ide ya mau nulis apaan? Ide bisa datang dari mana aja, dari liat film atau kartun mungkin, atau lagi jalan-jalan bareng temen-temen sekedar buat nongkrong atau pergi rekreasi ke mana gitu,  atau mungkin dari pengalaman pribadi. Intinya, jadi penulis kudu jeli dan kreatif. Hampir semua peristiwa di sekitar lo bisa nginspirasi diri lo untuk membuat cerita. Makanya, seorang penulis biasanya bawa buku catatan kecil, siapa tau lagi dimana gitu ide tiba-tiba datang menyeruak. Di catet aja biar ngga lupa.
 

Riset Atau Istilah Kerennya Research

Penting nih, misalnya ada ide untuk mbuat cerita tentang alien, ya kudu riset nyari-nyari pengetahuan tentang dunia ke-alienan. Ya kan lucu mau nulis tentang alien tapi ngga tahu NASA itu apa. Intinya, riset membuat lo lebih paham tentang apa yang akan lo tulis dan nantinya jadi bahan buat nulis itu sendiri. Emang sih nulis itu ya kudunya berimajinasi, suka-suka yang nulis, tapi kalau tanpa di dasari pengetahuan yang pasti ya ngawur namanya. Kalau misalkan di posting di web atau di mana gitu, pembaca bakal ngga suka sama cerita tanpa riset yang mendalam, percaya deh.  
   

Jaga Rahasia 

Misalkan nih, udah ada ide dan udah riset secukupnya, tinggal nulisnya aja. Pasti diri lo bakal kegoda untuk mberitahu temen-temen deket lo tentang proyek nulis ini. Itu sebaiknya jangan deh. Karena, main psikologi dikit nih, kalo lo mberitahu temen-temen lo, gairah buat nulis bentar-bentar udah kaga ada, karena lo udah ngrasa puas cuma gara-gara udah ngasih tahu temen-temen lo. Jagalah proyek nulis ini sampe tulisan lo selese, baru sonoh kasih tahu ke siapapun yang lo mau dan jangan lupa minta kesan-kesan yang mereka dapet setelah baca tulisan lo.

Baca selengkapnya