Jenuh

Gemericik hujan, dinginnya malam melambangkan kegundahanku. Malam yang sunyi, malam yang menjadi tanda akan diriku. Diriku yang sekarang ini merasa jenuh.

Jenuh


Rasa apakah ini?
Begitu hampa, mati rasa !!!
Kukepal jari tanganku
Merasakan semuanya
Seakan menjelaskan akan rasa ini

Sunyinya malam, heningnya kalbu ini
sudah cukup jelas bagiku
Jelas untuk menjawab keraguanku
Keraguan akan rasa ini
Jelas menerka semua pertanyaanku
Pertanyaan tentang rasa ini

Kuharap hujan menjadi penjelasku
Penjelas apa yang kurasakan
Kuharap gelapnya malam mejadi penerangku
Penerang akan apa yang kurasakan

Apakah ini rasanya jenuh?
Siapa saja disana
Cobalah. . .Cobalah . ..
Cobalah jelaskan, tentang kejenuhanku
Kejenuhan yang kian merasuk
Setiap inchi diriku

Hiburlah diriku, dari kejenuhanku
Sapalah aku
Ijinkanlah aku mendengarkanmu
Membebaskan semua itu
Hilang lenyap bersama angin malam


Karya : Mushanif Ramdany

Bagikan

Jangan lewatkan

Jenuh
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Tertarik mengikuti Catatan Senja dan artikel tentang tips menulis, ngoblog, dan sastra terbaru? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

Kritik dan Saran anda sangat dibutuhkan demi kemajuan blog kami..