Sedikit Keterangan Mengenai Garis Retak Tangan

       Sebenarnya manusia itu dihinggapi nafsu ingin mengetahui segala sesuatu (niewsgierig). Justru nafsu itulah yang mendorong manusia untuk lebih banyak mengenal dan mengungkap rahasia rahasia alam. Tanpa adanya nafsu, manusia akan tetap seperti hewan adanya. Sekalipun manusia mempunyai keinginan akan mengetahui serta mempunyai minat untuk menyelidiki, sehingga kini banyak rahasia rahasia alam telah dapat dibongkarnya namun rahasia rahasia yang masih tersimpan jauh lebih banyak lagi , menunggu waktu untuk diketemukan.
      Berdasarkan pada kejadian kejadian sejak zaman dahulu mulainya perkembangan kebudayaan, dapatlah dimengerti sebelum sesuatu menjadi keyakinan terlebih dahulu mengalami masa dikhayalkan orang. Pula sebelum orang mengetahui sesuatu, terhadap sesuatu itu dia heran tetapi setelah ia menjadi yakin, maka rasa heran itu akan lenyap dengan sendirinya.
     Demikian terhadap pengetahuan garis retak tangan ini, penulis berpendapat bahwa tentu saja banyak orang yang mengkhayalkan dan setengahnya ada yang merasa heran, tetapi bagi mereka yang telah mempunyai keyakinan, pengetahuan ini adalah hal yang menurut mereka umum atau dipandang sebelah mata saja.
Sedikit Keterangan Mengenai Garis Retak Tangan

    Baik orang menganggap pengetahuan ini sebagai ilmu kira kira saja, maupun menganggap sebagai pengetahuan yang mempunyai mutu untuk dijadikan bahan pelajaran tetapi tetapi pengetahuan itu sendiri telah menjadi problem bagi mereka yang mempunyai minat dijadikan usaha untuk mengetahui akan suatu kebenarannya.
   Untuk apa maksud dan keperluan apa orang akan mempelajarinya bukan lah hal yang pokok tetapi orang dapat menggunakan alam pikirannya sendiri dan mengambil jalan sendiri. Syukur mereka telah mendapatkan faktor" menentukan acara pertimbangan serta dengan menggunakan logika yang juga akan mendekatkan kepada kebenaran pengetahuan ini. Maksud dari ilmu ini sebenarnya hanya sebagai acar" saja , manusia tidak boleh menggantungkan nasibnya pada tanda tanda yang hanya merupakan ancar" belaka. Nasib manusia terjadi dari pengaruh pendidikan serta pengalamannyya dan oleh karena itu baik dan buruknya nasib manusia tergantung dari kemampuan manusia itu sendiri mengelakkan apa apa yang merugikan dan mengembangkan apa apa yang menguntungkan.
Baca selengkapnya