Dalam Diam Ku Mengenang

Dalam sunyi aku mengenang. Dalam sepi aku mengenang.  Dalam diam aku mengenang. Kisah-kisah indah diantara kita. Kisah-kisah lucu diantara kita? Dalam diam pun aku mengenang, apakah kau akan baik saja disana?

Dalam Diam Ku Mengenang

 

Dalam Diam Ku Mengenang



Gemerciknya hujan dipagi hari
Membuatku enggan beranjak dari kapalku
Mentaripun seperti enggan menampakkan rupanya
Menyinari alam semesta

Termenung dalam lamunanku
Mengingat sosok kau, yang entah dimana
Aku tak tau keberadaan kau
Apakah kau bahagia disana?
Apakah kau masih mengingatku?

Sedang aku disni masih selalu ingat tentang sosokmu
Sosok kau yang dulu...
Selalu menemani langkahku
Selalu mendengar celotehan dari mulutku
Selalu menghiburku kala kesedihan menyelimutiku

Tanpa ada lontaran kata yang menyakitkan hatiku
Tak sedikit orang bilang aku dan kau bak amplop dan perangko
Dimana ada amplop disitu ada perangko,
Dan dimana ada aku disitu pula ada kau disisiku

Hatiku gundah, menanyakan...
Apakah kau tak mau lagi dsisiku?
Berbagi hitam putihnya cerita kehidupan,
Apakah kau tak mau lagi menggegam tanganku?
Saling menguatkan antara kau dan aku,
Atau mungkin kau lebih memilih tuk pergi dan melupakan semua kenangan kita?

Aahh entah!
Segera aku terbangun dari lamunanku,
Hingga aku sadar...
Kita tak harus bersama
Aku punya impian,dan kau punya harapan
Yang impian dan harapan itu harus kita dapatkan

Lalu...
Apa yang harus aku lakukan?
Mendoakanmu?
Ya! Aku selalu mendoakanmu dalam sujudku
Semoga kebahagiaan selalu datang kepadamu
Kesuksesan selalu menyertaimu

Dan dengan terpaksa...
Ku doakan semga kau menemukan sahabat yg lebih dariku
Sahabat yang selalu mnyenangkan
Bukan sepertiku yang selalu membuatmu marah
Yang tak bisa datang disaat kau butuh

Sekarang aku hanya bisa mengenang kenangan tentang kita
Kadang tertawa karena ingat lucunya cerita
Tak jarang juga menangis karena aku terharu dan bangga punya sahabat sepertimu
Ingat..tak ada kata mantan diantara kita
Meski dipisahkan oleh jarak dan waktu

Aku dan kau tetap sahabat
Hingga takdir berkata
Apakah aku terlebih dahulu?
Atau kau?
Hanya Tuhanlah yang tahu



Karya : Zuhrufatul Askhiya

Bagikan

Jangan lewatkan

Dalam Diam Ku Mengenang
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Tertarik mengikuti Catatan Senja dan artikel tentang tips menulis, ngoblog, dan sastra terbaru? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

Kritik dan Saran anda sangat dibutuhkan demi kemajuan blog kami..