Aku masih duduk diatas sajadah coklat yang kini aku
pakai untuk menjalankan shalat maghrib. Setelah mengadu kepada sang pemilik
hati, beban pikiran yang sudah menghinggap selama hampir dua jam, kini sedikit
berkurang.
“Zah, aku mencintaimu,” ujar Ferry kala kami masih
duduk dibangku taman kampus, membahas agenda tahunan yang selalu kami lakukan
diorganisasi paduan suara. Aku mengerjapkan mata beberapa kali, diam.
“Zah ...., kau mendengarku kan?” tanyanya setelah
mengetahui aku hanya diam. Aku menggeser tempat dudukku, cemas menunggu Fatimah
dan Ani yang tidak kunjung datang. Kami memang berempat disini, tapi kedua
teman kami sedang pergi untuk membeli makanan.
“Maaf, Fer. Aku tidak bisa. Kau tau aku kan,” ujarku
pada akhirnya.
“Aku tau, Zah. Memangnya kenapa? Aku mencintaimu.
Apa itu salah?” tanyanya seolah tidak mengerti.
“Tidak ada yang salah. Cinta itu fitrah. Tapi kita
berbeda, Fer,” jelasku padanya. Dia terlihat membuang mukanya kearah samping.
“Didalam agamaku, tidak diajarkan yang namanya pacaran,” tambahku lagi.
“Kalau begitu, aku akan menikahimu.” Aku terkejut
dengan jawabannya yang menurutku diluar dugaan. Apa ia tidak salah bicara?
Menikah bukan untuk main-main.
“Aku tetap tidak bisa selama kita masih berbeda,
Fer. Perlu kau tau, agamaku tidak mengijinkan untuk menikah kepada seseorang
yang berbeda keyakinan,” jelasku lagi “Fatimah dan Ani sudah datang, aku akan
pergi. Biar aku yang mengurus semua konsumsi yang akan dibutuhkan nanti,”
ujarku pada akhirnya. Aku lantas bergegas, meninggalkan tempat kami. Entahlah,
kenapa tiba-tiba Ferry mengatakan hal tersebut padaku. Kami memang cukup dekat,
karena kami satu organisasi. Aku tidak menyangka, dia menyimpan rasa padaku
sebegitu besarnya.
Next > > Mahar Cinta (Bagian 2)
Bagikan
Mahar Cinta
4/
5
Oleh
Nina Fitriani
11 comments
Tulis commentssi feri beda keyakinan, hmmmm kira2 dy jadi mualaf g y?
Replywow keren ceritanya gan,,semangat post
ReplyCerita Cinta emang nggak ada habisnya ...
Replykisah cinta beda agama, sangat mengharukan ...
ReplyCerita yang mengandung pesan islami nih, berkelanjutan.
ReplySaya baca deh ampe beres.
kalao ngomongin soal cinta tuh bisa bikin sampai 10 bagian gan :v
Replycinta memang tifak memandang agama tapi jika akan menikah ya harus masuk islam dulu :)
Replydi tunggu bagian 3 nya gan
ReplyWah beda agama ya,susah nih kalo agama mah
ReplyJustru romantis nya karna beda agama hihihi
ReplyMemang kebanyakan orang berat untuk mengatakan menikahlah denganku, kata2 itu terkesan sakral. Kata2 itu biasanya diucapkan apabila benar benar sudah siap dan benar2 menaruh rasa cinta itu..
ReplyKritik dan Saran anda sangat dibutuhkan demi kemajuan blog kami..