Aku segera melepas mukena yang telah selesai
kugunakan, lantas melipatnya hingga membentuk sebuah bangun persegi. Flasback
kejadian dua jam yang lalu cukup membuat hati ini bimbang. Jika boleh jujur,
aku juga menyukai Ferry. Dia sosok pemimpin yang sangat bertanggung jawab dan
murah hati. Tapi kembali lagi, aku tau kami tetap tidak akan pernah bisa
bersatu.
Drrttttt, kurasakan ponselku bergetar, aku segera
menyudahi kegiatan wajibku ini, menaruh mukena
dan sajadah didalam almari, aku
lantas membuka pesan masuk itu.
From: Ferry
Assalamuaikum,
Zah..
Aku
ingin membahas tentang pernyataanku tadi sore. Aku serius mencintaimu, Zah. Aku
sangat sungguh-sungguh ingin menikahimu. Memang kita belum lulus, tapi aku akan
berusaha untuk mencukupi dan membiayai semua kebutuhanmu dengan pekerjaan
sampingan yang aku jalani sekarang. Mungkin menurutmu ini terlalu mendadak dan
begitu aneh. Tapi mau bagaimana lagi? Aku selalu gelisah setiap waktu karena
memikirkanmu, Zah. Bukankah kau pernah mengatakan dosa, apabila seorang
laki-laki memikirkan seorang perempuan yang bukan mahramnya? Maka dari itu aku
akan meng’halal’kannya. Jadilah saksi, aku akan menjadi seorang mualaf,
untukmu, dan untuk penyempurnaan agama kita, nanti.
Air mataku seketika menetes, kurasakan getaran
diseluruh tubuhku. Benarkah Ferry akan melangkah sejauh ini? Untukku? Aku
menaruh ponselku di meja, belum ada niat untuk membalas pesan dari Ferry.
Kejadian ini terlalu mengejutkan untukku. Begitu cepatkah dia memutuskan? Lalu
bagaimana dengan keluarganya? Pindah agama bukan hanya sekedar pindah seperti
pindah rumah. Ini menyangkut akidah, kepercayaan, dan juga tanggung jawab
diakhirat nanti.
Meskipun aku tau, Ferry sudah tertarik dengan agama
Islam sejak setengah tahun yang lalu. Ia sering duduk dipojok masjid, tatkala
anggota rohis kampus kami tengah mengadakan sebuah seminar islam atau ketika
mahasiswa muslim tengah menjalankan sholat berjama’ah. Ia juga sering
mendengarkan seseorang ketika membaca Al-Qur’an. Suatu waktu, Ferry pernah
memintaku untuk menceritakan bagaimana dan apa itu Islam.
‘Aku tertarik dengan Islam. Islam agama yang
sempurna, dan sudah mengatur seluruh kehidupan umat manusia didalam Al-Qur’an
tanpa terkecuali. Benar-benar keren.’ Aku masih mengingat ucapannya dengan
jelas kala itu. Dan aku hanya menanggapinya dengan senyum tipis.
Bagikan
Mahar Cinta (Bagian 2)
4/
5
Oleh
Nina Fitriani
2 comments
Tulis commentsiya bener tuh pindah agama g semudah pindah rumah
Replyhmmmm apa si feri bisa ngeyakinin keluarganya juga g y?
Semoga aja masuk Islam, saya baca lagi yang ketiganya.
ReplyKritik dan Saran anda sangat dibutuhkan demi kemajuan blog kami..