Antara Cinta dan Jodoh (Penantian Aisha) Part 1 - Oleh CKH



Antara Cinta dan Jodoh (Penantian Aisha) Part 1

Antara Cinta dan Jodoh (Penantian Aisha) Part 1 - Oleh CKH

Surya berdiri kokoh diatas langit, memancarkan sinarnya menuju bumi pertiwi seolah menyampaikan risalah bahwa Tuhan itu Maha Adil. Dia tak menyuruh sang surya untuk hanya membagi sinarnya pada orang-orang yang taat agama, tetapi untuk semua tanpa terkecuali.

“Assalamualaikum warahmatuallah.” Aisha menutup salamnya lantas mengusap muka dengan kedua telapak tangannya. Ia menengadah, seperti sedang mengadu kepada sang kholik tentang hidupnya.

“Aku telah menunggunya hampir dua tahun. Setiap hari selalu memperbaiki diri untuk siap dipinang olehnya. Agar dia merasa bahagia bisa menyempurnakan separuh agamanya bersamaku, Ya Allah. Aku belajar untuk menjadi seseorang yang bisa menemani dan membuat dia bahagia. Merangkai mimpi bersama untuk menuju surgaMu. Tapi sudah selama ini aku menunggu, tak pernah ada kabar darinya lagi. Dimanakah dia? Atau dia lupa dengan janjinya untuk menemui orang tuaku? Untuk menyuruhku menunggu hingga ia datang dengan orang tuanya? Aku nyatanya ragu akan semua kata itu. Ketika ia memutuskan hubungan denganku karena alasan ‘takut dosa’, aku bisa menerimanya karena aku sadar itu memang salah. Dan ketika ia tiba-tiba pergi dengan sebuah janji akan menghalalkanku setelah ia kembali, namun hingga kini .... “

Bulir bening tanpa sadar menetes pada pipi putih Aisha, ia segera menghapus jejaknya hingga sebuah suara menginterupsi kekusyuan gadis itu.

Sha, aku menunggumu diperpustakaan –Nisa-

Aisha segera menyudahi ibadah dzuhurnya, hampir lupa bahwa hari ini ada kuliah siang. Merapikan mukena, ia segera bergegas.

***

@Perpustakaan Kampus.

“Kau akan dateng ke pernikahannya Tyas, kan?” Nisa menyeruput es nescafe nya sedikit, sedangkan Aisha hanya mengangguk dalam diam.

“Kau kenapa sih, Sha?” tanya Nisa khawatir menyadari keadaan sahabatnya tidak benar-benar baik hari ini.

“Aku hanya teringat Arif, Nis. Aku takut,” ujar Aisha menunduk. Nisa mengusap punggung tangan sahabatnya itu lembut, berusaha memberi sebuah ketenangan.

“Takut kenapa? Takut Arif mengkhianati janjinya? Sudahlah Sha, kalau dia jodohmu pasti datang kok. Tulang rusuk itu gak akan tertukar. Percayalah.” 

“Tapi ....”

“Kau meragukan janji Allah?” tanya Nisa yang lantas membuat Aisha terdiam cukup lama. Hingga sebuah gelengan kecil dari Aisha berhasil membuat gadis itu tersenyum.

“Nah, kau tau kan. Jadi, Laa takhof, ukhti. Janji Allah selalu benar.” Aisha tersenyum diikuti Nisa. Mereka lantas bangkit, berjalan bersama menuju kelas.


-Menanti memang melelahkan. Sebenarnya jarak bukan untuk menghukum seseorang, tapi berusaha menjaga kefitrahan cinta sampai tepat pada waktnya. Dan masalah jodoh, ingat! tulang rusuk seseorang tak akan pernah tertukar. Jika ia jodohmu, ia akan datang untuk menghalalkanmu-


Bersambung

Bagikan

Jangan lewatkan

Antara Cinta dan Jodoh (Penantian Aisha) Part 1 - Oleh CKH
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Tertarik mengikuti Catatan Senja dan artikel tentang tips menulis, ngoblog, dan sastra terbaru? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

Kritik dan Saran anda sangat dibutuhkan demi kemajuan blog kami..