Cahaya senja telah usai menunggu esok menyapa sang fajar. Saat rentan waktu itu aku tersadar, ada cahaya lain selain kalian. Hingga sampai kepada masa bertuankan keegoisan, disitu ada penyesalan.
Dua Lampu Suci
Ada dua
lampu dalam hidupku
Yang satu
suci nyalanya terang
Lainnya redup
kini tak bertuan
Walaupun
begitu kalian selalu akur
Tak
pernah iri akan perhatianku
Nyala
terang selalu memanggil ketika senja usai
Nyala
redup memohon saat aku menguap
Walaupun
bisa kapan saja aku mematikanmu
Tetapi
kau selalu hidup saat aku membutuhkan jasamu
Kau ada
bersanding dengan terang rembulan
Cahayamu
menerangi dunia sekitar
Melindungi
setiap insan
Saat aku
membutuhkan kedua sinarmu, kau selalu hadir
Hadir
pada saat yang tepat
Mencairkan
suasana jiwa yang gelap
Yang kerap
menggerogoti jiwaku
Sampai
tiba dimana masa mengikis terangmu
Jikalau
redup tentu bukan salahmu
Jikalau
mati sampai hati aku pecahkan
Aku akan
kesepian
Menunggu
hadirmu menemaniku kembali
Dulu kau
ada saat kegelapan melanda
Dulu kau
hadir saat ketakutan meraja
Sekarang
sirna ditelan masa
Sungguh
bodohnya aku
Saat
dunia terang aku selalu mengacuhkanmu
Saat
gelap aku membutuhkanmu
Betapa
egoisnya aku
Tiba
saatnya dunia gelap gulita
Tampak semuanya
meraba
Itukah
yang kalian inginkan
Bentuk penghakiman
akan keegoisanku
Karya : Mushanif Ramdany,
Purwokerto
Bagikan
Dua Lampu Suci
4/
5
Oleh
Mrious
Kritik dan Saran anda sangat dibutuhkan demi kemajuan blog kami..