Setelah rasa kantuk yang mulai menghinggapiku, segera aku menutup Al Qur'an lalu bergegas untuk tidur dan berharap mimpi indah setelah peristiwa yang menimpaku tadi. Aku tahu itu egois tetapi dengan semua ketakutan itu tak salah kan aku meminta hal sekecil ini. Setidaknya ketika menyantap makanan utama yang kurang enak, selayaknya di tutup dengan desert yang lezat bukan? Hal itu untuk menutupi kekurangan santap malam walaupun sedikit.
Allahu Akbar.....Allahu Akbar
Kumandang adzan subuh dan sahutan ayam
membuatku terbangun. Aku lihat Kak Sam tidak ada di tempatnya mungkin sudah ke
belakang, tetapi nggak kayak biasanya dia nggak bangunin aku subuh begini pikirku.
“Alhamdulillah tidak ada mimpi buruk dan si kembar.” Gumamku dalam hati girang karena bisa tidur nyenyak malam ini walaupun cuman sebentar saja
Lantas aku keluar dari kamar dengan maksud untuk melaksanakan sholat subuh di tempat sholat yang ada di rumah, aku tidak kuat untuk berjalan ke Masjid karena pasti udara di luar sangat dingin dan juga ogah melewati batu besar itu sendirian. Segelas air putih yang ada di poci meja makan membuatku terasa segar kembali dan siap menatap hari esok.
“Eh Kak Jun udah bangun.” sapa Astri dari belakang
“Iya nih As, panggil Jun aja. Kita kan beda 1 tahun doang.” Jawabku
“Siap Jun, mana Kak Sam? belum keluar?” tanya Astri
“Oh Kak Sam mungkin dia sudah ada di belakang, soalnya aku bangun dia udah nggak ada di kamar.” Jelasku padanya
Setelah perbincangan tadi usai lalu kami berjalan bersama menuju padasan/tempat wudhu, untuk berwudhu dan selanjutnya sholat berjamaah dengan kakek yang sudah menunggu kami di pesolatan/tempat sholat.
“Lho Kak Sam mana kek?” tanyaku bingung
karena tidak mendapati Kak Sam di pesolatan
“Iya Kek tadi di kamar juga tidak ada?”
lanjut Astri
“Sudah-sudah kita laksanakan kewajiban dulu, mungkin dia pergi ke Masjid.” Jelas Kakek
“Iya Kek” jawabku
Seusai melaksanakan sholat dan berdoa,
aku menyiapakan seragam SMP ku dan perlengkapan lainnya yang masih ada di
tas/koper. Sedangkan Astri yang akan menyiapkan sarapan untuk kami. Jam sudah
menunjukan pukul ½ 6 tetapi tidak ada tanda-tanda Kak Sam pulang. Aku mulai
was-was khawatir terjadi apa-apa kepadanya, akan tetapi aku mulai menenangkan
diri dan berfikir positif.
“Ah palingan lagi jalan-jalan pagi” pikirku
Akhirnya semua perlengkapan sekolah dan
seragam pun sudah siap, aku menuju ke meja makan untuk sarapan. Hmm tempe
goreng dan tumis kangkung menjadi santap pagiku bersama Kakek dan Astri.
Setelah makan aku mengambil handuk dan sikat gigi di tas untuk mandi, ketiak
baru berjalan menuju keluar kamar aku mendengar suara orang bertamu.
“Tok...tok...tok, Assalamuala’ikum.”
Suara orang mengetuk pintu depan
“Nah kan itu kak Sam udah pulang.” Tebakku dalam hati
Aku berjalan ke depan bermaksud untuk membukakannya pintu.
“Kemana aja si Kak...., eh Ali ada apa?” ternyata Ali yang duduk dan menunggu di depan
Tebakkan ku salah ternyata Ali yang
mengetok pintu depan dan sepertinya mengajakku untuk berangkat ke sekolah
bersama.
“Hoalah kamu belum siap-siap juga? Yok katanya berangkat
bareng.” Jelas Ali
“Udah kok tenang komandan tinggal mandi aja yang belum
hehe, eh iya kamu tadi di Masjid liat Kak Sam nggak?” tanyaku serius
“Makanya dari tadi kayak ada bau-bau ikan laut ya hehe.
Aku tadi nggak liat dia sholat berjamaah di Masjid kok” jawab Ali menjelaskan
bahwa ia tidak melihat Kak Sam di masjid
“Lho kirain Kak Sam
sholat di masjid, tadi subuh udah ngga ada di rumah. Ya sudah aku mandi dulu” aku bingung ketika
mendengar pernyataan Ali
Aku berjalan ke dalam meninggalkan Ali untuk mandi.
"Kalau nggak ada di masjid terus kemana dong? tas belum di beresi dan mobil aja masih ada di depan rumah." pikirku bingung
Setelah selesai mandi, aku bergegas untuk memakai seragam karena nggak enak sama Ali yang sudah lama menunggu. Ketika aku melewati gudang, serasa ada orang di dalamnya yang teriak lirih meminta tolong tetapi aku hiraukan saja karena mungkin aku salah dengar. Terdengar kedua kalinya suara minta tolong, aku langsung berbalik badan dan menghampiri gudang itu.
Bersambung
Bersambung
Bagikan
Januari dan Khayalan Nyata (Bagian 8)
4/
5
Oleh
Mrious
Kritik dan Saran anda sangat dibutuhkan demi kemajuan blog kami..