“Kenapa sih
kak? Kan tadi kalau bapak tua itu jelasin ,semuanya jadi jelas.” Jawabku sambil mencoba menenangkan diri.
“ Sebenarnya
kakak juga penasaran Jun, tapi mikir
juga kali. Kalau kita semakin banyak tanya bisa2 kita ga jadi kemasjid itu,
karna udah parno duluan. Padahal niat kita kan cuma untuk ibadah dan istirahat
sebentar lagian kalau kita ngga ganggu mereka pasti mereka juga ngga bakal
ganggu kita kok Jun.” Balas kakak dengan wajah tampak serius lurus kedepan.
Dalam hati
sebenarnya aku masih sangat penasaran dengan pernyataan anak muda itu, mungkin
yang ia maksud banyak belis itu disekitar sumur tua yang kakek bilang tadi
tetapi setelah mendengarkan penjelasan kak sam aku menjadi sedikit lebih tenang
dan mencoba melupakan pernyataan anak muda itu.
***
Setelah
beberapa menit perjalanan sesuai arahan kakek tua tadi, akhirnya kita memasuki
suatu desa yang sedikit agak ramai beda dengan desa sepi yang kita lewati tadi.
Tampak dari kejauhan aku melihat mushola kecil bercat hijau dengan para warga
desa yang sepertinya akan menunaikan shalat dhuhur memasuki mushola itu, lega
rasanya melihat itu.
“ Sepertinya
kita sudah sampai kak, itu musholanya. Ternyata nggak menyeramkan seperti yang
aku pikirkan hehe.” Ujarku sambil menunjukan jari kearah masjid itu.
“Iya benar
juga kau Jun, kakak juga lega liat rombongan warga itu setelah kejadian tadi.”
Balas kak Sam lalu melihat jam tangannya.
“ Ayo jun
turun udah jam 12 ternyata.” Ajak kak Sam sambil membuka pintu mobil.
Setelah turun
dari mobil, lalu aku berjalan menuju beranda mushola sambil meluaskan
pandanganku mencari sumur tua yang kakek bilang tadi. Ternyata memang ada sumur
tua disebelah kiri belakang masjid dan sepertinya masih digunakan untuk menimba
air karena ada ember lengkap dengan katrol yang masih menggantung diatas sumur.
“Akhirnya
kita bisa istirahat ya Jun?” Jelas kak sam lalu membaringkan badannya di beranda masjid.
“Iya kak
akhirnya nemu juga mushola ini, aku ke wc dulu ya kak. Dari tadi nahan takut
bocor entar hehe” Jawabku lari meninggalkan kak Sam di beranda dan menuju
belakang mushola, siapa tahu ada wc disana.
Sekilas dari
jendela samping mushola aku iseng melihat ke dalam mushola dan alangkah
terkejutnya ketika aku menyadari tidak ada orang didalamnya. Tapi aku hiraukan saja
bisa saja aku salah lihat, jelas-jelas tadi ada banyak orang yang masuk ke
mushola. Akhirnya aku menemukan wc dan lantas aku lari menuju wc itu. Pintu wc
tertutup rapat menandakan ada orang di dalamnya.
“Siapa di
dalam? Gantian dong.” Tanyaku seru.
“Iya” jawab
orang didalamnya.
Bagikan
Januari dan Khayalan Nyata (Bagian 1.5)
4/
5
Oleh
Mrious
Kritik dan Saran anda sangat dibutuhkan demi kemajuan blog kami..