Di mata sang kematian, ia bersujud. Di mata sang kematian, ia bahagia. Hidup, adalah sesuatu yang sadis, yang tak mengerti akan apa itu keadilan. Di mata sang kematian, ia tersenyum
Putih, dan bersinar
Benar, kupuji namamu
Gelap, dan suram
Benar, kucela hidupku
Kepercayaan? Kehangatan? Ketulusan?
Bisakah kau berhenti bertanya itu padaku?
Aku, diriku
Membawa semua sesal, semua sakit, semua tangis
Aku, diriku
Merasa sangat hancur, sangat remuk, sangatlah binasa
Sudahlah, putihku
Berhentilah berbaik hati padaku
Sudahlah, putihku
Berhentilah memuji nama diriku
Sudahlah, putihku
Aku hanya ingin satu hal dari dirimu
Sudahlah, putihku
Maukah kau kabulkan itu?
Beri aku jalan baru, terangi jalanku
Walaupun raga ini tak lagi dapat mengikutiku
Karya : Bhima Yudha
Putihku
Putih, dan bersinar
Benar, kupuji namamu
Gelap, dan suram
Benar, kucela hidupku
Kepercayaan? Kehangatan? Ketulusan?
Bisakah kau berhenti bertanya itu padaku?
Aku, diriku
Membawa semua sesal, semua sakit, semua tangis
Aku, diriku
Merasa sangat hancur, sangat remuk, sangatlah binasa
Sudahlah, putihku
Berhentilah berbaik hati padaku
Sudahlah, putihku
Berhentilah memuji nama diriku
Sudahlah, putihku
Aku hanya ingin satu hal dari dirimu
Sudahlah, putihku
Maukah kau kabulkan itu?
Beri aku jalan baru, terangi jalanku
Walaupun raga ini tak lagi dapat mengikutiku
Karya : Bhima Yudha
Bagikan
Putihku
4/
5
Oleh
Dearga Bagasena
Kritik dan Saran anda sangat dibutuhkan demi kemajuan blog kami..