Ayamku Malang
Metode ini tidak cocok untuk diterapkan di kota karena kebanyakan mereka masih melek hukum dan para bajingan pun masih banyak bertebaran dimana-mana, lagipula rugi jika ayam-ayam mereka nanti menghilang satu per satu.
Suatu hari ada penduduk kota yang pindah rumah, tidak jauh dari rumahku. Minggu pertama mereka mencoba berbaur dengan masyarakat dengan mengadakan pengajian dan selametan telah pindah rumah. Minggu kedua ditanggaplah biduan ternama.
Minggu ketiga masalah baru pun timbul. Pekarangan elok milik mereka rusak dan banyak tai ayam dimana-mana. Pak Kasmo pemilik rumah yang baru itu pun tidak terima dan lapor ketua RT setempat.
Sampai dirumah pak RT, keluhannya hanya di balas dengan guyon. Begitu pula ketika rasan ke pak kadus dan kades, masalah itu dianggap sepele. Aku khawatir ketika itu ia mengadu ke presiden untuk diberi keadilan